RS.UMM dan MASJID KH M. BEDJO DARMOLEKSONO

RS.universitas muhammadiyah malang adalah salah satu
amal usaha yang di miliki muhammadiyah khususnya yang di kelolah oleh universitas
muhammadiyah malang. RS. universitas muhammadiyah malang sekarang telah
menyandang rumah sakit unggulan yang di miliki lembaga pendidikan muhammadiyah.
sudah banyak konsumen yang menyatakan bahwah rumah sakit universitas
muhammadiyah malang adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan yang cukup
prima. DI mana rumah sakit muhammadiyah malang telah di resmkikan oleh dua
tokoh nasional yaitu ibu megawati soekarnoputri dan bapak jusuf kalla, Kala itu
beliau adalah calon wakil presiden pada pemilihan pilpres pada tahun 2014 yang
lalu. dan kedua tokoh tersebut sangat mengapresiasi kepada muhammadiyah yang
telah mampu memberikan kontribusi kepada bangsa indonesia khususnya di
bidang kesehatan yang dimiliki lembaga pendidikan muhammadiyah. Dan beliau berpesan
pula untuk selalu menambah tenaga tenaga medis yang propesional dan para ahli
di bidang kesehatan. Dan beliau pula berjanji akan memberikan fasilitas
pendukung berupa lima unit mobil ambulance yang akan di berikan secara langsung
kepada rumah sakit universitas muhammadiyah malang ini.
MASJID KH M. BEDJO DARMOLEKSONO

Masjid bernuansa Tiongkok yang satu ini benar benar
istimewa, karena dibangun bukan oleh komunitas Muslim Tionghoa Indonesia tapi
justru dibangun oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Ketika Universitas
Muhammadiyah Malang berencana membangun sebuah Rumah Sakit lengkap dengan
fasilitas Masjid, Rektorat UMM memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan
masjid agar segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, dan setelah
beberapa kali berganti design ahirnya diputuskan untuk membangun sebuah masjid
dengan arsitektur Tiongkok.
Lokasi Masjid
Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono terletak di dalam
Komplek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang di di Jl.
Tlogomas, sekitar 500 meter dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang.
Sejarah Pendirian
Masjid yang sudah lebih dulu selesai dibangun dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Menurut beliau membangun moral jauh lebih
penting sebelum membangun fisik. Itulah hal yang menjadi landasan utama kenapa
pihak rektorat UMM lebih memprioritaskan pembangunan masjid daripada
pembangunan fisik Rumah Sakit.
Dan tentu saja pembangunan fisik Rumah sakit yang
ukuran nya jauh lebih besar dengan kompleksitas yang tinggi akan memakan waktu
lebih lama sebelum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. Seluruh
pembiayaan pembangunan Masjid dan Rumah sakit UMM ini ditanggung sendiri oleh
UMM meski tak menutup kemungkinan bila ada investor yang berminat untuk
menanamkan modal.
Pembangunan Masjid ini dimulai dengan peletakan batu
pertama proyek pembangunan komplek Rumah Sakit Universitar Muhammadiyah Malang
pada tanggal 22 Juli 2009 oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang
Sudibyo.
pertama kali Masjid ini dimulai dengan solat
Jumat pada tanggal24 September 2010 yang lalu. Sholat jum’at tersebut dihadiri ratusan
jamaah yang terdiri dari masyarakat sekitar, para pekerja bangunan RS dan
sebagian pegawai UMM memenuhi masjid berukuran sekitar 300 meter persegi
berlantai tiga itu. Sekretaris BPH UMM, Wakidi, menjadi khotib pertama di
masjid itu.
Masjid di komplek rumah sakit ini merupakan masjid
ketiga yang dibangun oleh UMM. Dua masjid lainnya terletak di kampus II UMM
bernama Masjid Ad-Dakwah dan Masjid AR Fahruddin di kampus III UMM. Masjid AR
Fahruddin yang memiliki bangunan lima lantai merupakan masjid kampus terbesar
di Asia Tenggara.
Nama KH M. Bedjo DarmoleksonopeloporMuhammadiyah di
Malang ini diambil untuk memberi spirit dakwah agar masjid tersebut memberi
manfaat bagi masyarakat sekitar, sebagaimana ketokohan Kyai Bedjo pada masanya.
Terkait dengan perizinan pihak rumah sakit UMM tidak
mau mengambil risiko ditolak warga sekitar. Itulah sebabnya, sejak membebaskan
lahan sekitar sembilan hektar, jauh hari UMM sudah melakukan pendekatan dengan
masyarakat. Respon warga pun sangat positif mendukung. Semua perijinan
dan analisis lingkungan juga sudah dilakukan sebelum pembangunan dimulai.
Komplek rumah sakit tempat dimana Masjid tersebut
berada nantinya akan dijadikan pusat pelayanan kesehatan yang menjangkau semua
lapisan masyarakat. Dengan sistem subsidi silang, masyarakat kurang mampu akan
disubsidi untuk mendapatkan pelayanan yang layak. Selain itu, RS UMM juga
diharapkan menjadi pusat riset medis untuk mengembangkan keilmuan kedokteran,
keperawatan dan farmasi, pusat rehabilitasi sosial, bahkan tidak menutup
kemungkinan ada pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba.
Arsitektur Masjid
Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga lapis atap
masjid, menandakan bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan bisa belajar dari
mana saja, termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap yang mirip masjid Muhammad
Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan Iman, Islam dan Ihsan.
Masjid Kyai Bedjo memiliki struktur bangunan yang khas. Gaya arsitekturnya
meniru gaya Tionghoa, yang mengingatkan kita pada bentuk bangunan masjid
Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. Filosofi yang hendak dibangun dari bentuk
bangunan itu, diambil dari anjuran Islam untuk mencari ilmu hingga ke
negeriCina. Dengan demikian, siapapun yang melihat dan berkunjung di masjid itu
diharapkan bisa terinspirasi hadis nabi ‘tuntutan ilmu sampai ke Cina.
Sumber :
https://nadyabellasite.wordpress.com/2016/06/16/rumah-sakit-umm-dan-masjid-kh-m-bedjo-darmoleksono/